Selasa, 30 April 2013

Minggu, 28 April 2013 Oleh Pdt. Markus Suprapto


Minggu, 28 April 2013
Oleh Pdt. Markus Suprapto

Mazmur 142 : 1 – 8
2 Nyanyian pengajaran Daud, ketika ia ada di dalam gua: suatu doa. Dengan nyaring aku berseru-seru kepada TUHAN, dengan nyaring aku memohon kepada TUHAN.
3
Aku mencurahkan keluhanku ke hadapan-Nya, kesesakanku kuberitahukan ke hadapan-Nya.
4
Ketika semangatku lemah lesu di dalam diriku, Engkaulah yang mengetahui jalanku. Di jalan yang harus kutempuh, dengan sembunyi mereka memasang jerat terhadap aku.
5
Pandanglah ke kanan dan lihatlah, tidak ada seorangpun yang menghiraukan aku; tempat pelarian bagiku telah hilang, tidak ada seorangpun yang mencari aku.
6
Aku berseru-seru kepada-Mu, ya TUHAN, kataku: "Engkaulah tempat perlindunganku, bagianku di negeri orang-orang hidup!"
7
Perhatikanlah teriakku, sebab aku telah menjadi sangat lemah. Lepaskanlah aku dari pada orang-orang yang mengejar aku, sebab mereka terlalu kuat bagiku.
8
Keluarkanlah aku dari dalam penjara untuk memuji nama-Mu. Orang-orang benar akan mengelilingi aku, apabila Engkau berbuat baik kepadaku.”

Kejadian dalam nats ini sedang dialami Daud saat ia dikejar oleh Raja Saul. Kita tahu Daud adalah orang yang hebat, ia bisa mengalahkan si Raksasa Goliat hanya dengan sebuah ketapel, tetapi Daud malah di kejar-kejar oleh Saul dan dia berada pada titik puncak kelemahan dan keletihan.
Sama seperti kita, sehebat-hebatnya kita, sekuat-kuatnya kita pasti kita akan mengalami namanya “KELEMAHAN”.
Dalam KBII kelemahan adalah mental keadaan jiwa dan akal manusia yg kurang mampu berfungsi aktif. Dalam pembahasan ini kelemahan bukan berarti putus asa dalam mengalami pencobaan dan masalah dan bukan mengalami kebosanan. Tetapi kelemahan kita adalah kelemahan Roh kita dalam kita melayani TUHAN YESUS. Terkadang dalam kita melayani TUHAN awalnya kita bersemangat, dan akhirnya juga semua orang akan mengalami kelemahan.

2 Korintus 13 : 4
“Karena sekalipun Ia telah disalibkan oleh karena kelemahan, namun Ia hidup karena kuasa Allah. Memang kami adalah lemah di dalam Dia, tetapi kami akan hidup bersama-sama dengan Dia untuk kamu karena kuasa Allah.”
Saat kita dalam keadaan lemah kita harus melibatkan kuasa TUHAN dalam diri kita. Jika kita melibatkan kuasa YESUS maka dalam kelemahan akan ada “PENGHARAPAN”.
Dalam kejadian yang dialami oleh Daud, dalam Mazmur 142 : 3, ia hanya mencurahkan kelemahannya depada TUHAN, apakah mungkin TUHAN hanya mendengarkannya saja?? Pasti ada tindak lanjut dari TUHAN. Tetapi apa yang harus kita lakukan terlebih dahulu kepada TUHAN??
1.       TIDAK KUATIR
Mengapa kia tidak perlu kuatir? Karena dalam 1 Korintus 10 : 13 berkata: “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.”. Allah tidak akan pernah mengijinkan pencobaan yang terjadi dalam hidup kita melebihi kekuatan kita, sehingga kita tidak perlu kuatir kembali.
2.       HIDUP SEMAKIN HARI SEMAKIN DEKAT DEnGAN TUHAN YESUS akan membawa kita lebih tenang.
3.       SEMAKIN CINTA KEPADA TUHAN YESUS maka YESUS akan selalu memberikan penghiburan kepada kita.
Bantu dan dukung terus dalam doa, Bapak Pendeta Markus Suprapto sebab dihari-hari ini beliau sedang mengalami kelemahan, mari kita doakan bersama agar beliau lebih lagi dalam melayani TUHAN.
Sebenarnya ada kata-kata curahan beliau, tetapi belum kami posting karena belum minta ijin kepada beliau.
Biarlah Firman TUHAN kali ini dapat memberkati kita semua.
Terimakasih, TUHAN YESUS MEMBERKATI.