Rabu, 12 Maret 2014

MELAYANI TUHAN: Mendapatkan Upah!




Baca:  Amsal 10:1-32

"Upah pekerjaan orang benar membawa kepada kehidupan,"  Amsal 10:16

Upah apa saja yang akan kita terima bila kita bekerja bagi Tuhan?  Upah terbesar yang akan kita terima adalah upah yang sifatnya kekal yaitu sorga.  Upah tersebut akan kita terima setelah kematian yaitu nanti pada saat hari Tuhan dinyatakan atas kita. "Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di sorga;"  (Lukas 6:2).  Maka berhentilah mengeluh dan bersungut-sungut dalam melayani Tuhan meski harus diperhadapkan dengan masalah atau ujian, sebab "...penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita."  (Roma 8:18).  Lalu, selama kita hidup di bumi ini?  Tuhan pun akan menyediakan berkat-berkatNya.  Kita akan mengalami penggenapan janji-janji Tuhan dalam kehidupan ini, bahkan  "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."  (1 Korintus 2:9).

     Yang terpenting adalah kerjakan bagian kita, maka Tuhan akan mengerjakan bagianNya.  Melayani Tuhan bukan berarti harus berada di belakang mimbar atau terjun langsung sebagai fulltimer di gereja.  Kita bisa melayani Tuhan sesuai profesi kita masing-masing.  Di mana pun kita berada dan kapan pun waktunya biarlah kita memiliki kehidupan yang senantiasa melayani Tuhan.  "Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya."  (Kolose 3:23-24).  Sikap, tindakan, perbuatan dan perkataan kita harus menyenangkan hati Tuhan dan bisa menjadi kesaksian bagi orang lain.  Seringkali manusia lebih terkesan dengan apa yang nampak dari luar, tetapi Tuhan lebih tertarik dengan motivasi dan kemurnian hati di balik setiap pekerjaan dan pelayanan yang kita lakukan.

     Ketika Tuhan memberi upah Ia melakukannya berdasarkan kualitas, bukan karena orang itu kaya, pintar, gagah, tampan atau cantik.  Jadi setiap orang memiliki kesempatan yang sama menerima upahnya.  Jika Tuhan yang berjanji, janjiNya itu pasti akan ditepati.

Tetaplah semangat mengiring Tuhan, ada upah disediakan untuk saat ini dan nanti!

Jumat, 31 Januari 2014


PERTOLONGAN TUHAN: Tidak Pernah Terlambat



Baca:  Yohanes 11:1-32

"Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada;"  Yohanes 11:6

Dalam perjalanan hidup ini kita seringkali dihadapkan pada berbagai macam persoalan dan pergumulan.  Respons kita terhadap persoalan pun bermacam-macam, umumnya kita gampang kecewa dan putus asa karena merasa bahwa pertolongan dari Tuhan itu tidak tepat waktu seperti yang kita harapkan.

     Perihal waktu inilah yang selalu menjadi masalah serius dalam kehidupan orang percaya.  Mengapa?  Karena kita menghendaki pertolongan dan jawaban doa dari Tuhan itu secara cepat, tidak perlu menunggu lama.  Itulah keinginan kita!  Padahal waktu kita bukanlah waktu Tuhan.  Adakalanya jawaban Tuhan terhadap doa dan permohonan kita adalah:  tunggu.  Namun yang pasti suatu saat janji Tuhan pasti akan digenapi, karena janjiNya adalah ya dan amin.  Firman Tuhan berisi ribuan janji Tuhan dan tak satu pun janjiNya yang tak ditepatiNya.  "Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah."  (Mazmur 12:7).

     Benarkah pertolongan Tuhan itu terlambat?  Kita menganggap bahwa pertolongan Tuhan itu terlambat dan tidak tepat waktu oleh karena kita mengukurnya menurut agenda, rencana dan waktu kita.  Sementara Tuhan bertindak sesuai dengan waktuNya.  Mungkin kita tidak akan mendapat masalah bila waktu Tuhan itu sama dengan waktu kita.

     Inilah yang mungkin juga dirasakan oleh sebuah keluarga di Betania.  Suatu ketika Maria dan Marta sedang menghadapi persoalan yang sangat berat, di mana Lazarus, saudaranya, sedang sakit parah.  Lalu mereka mengirim kabar tentang sakit yang dialami Lazarus ini kepada Yesus, dengan harapan Yesus akan bergegas datang ke Betania dan menyembuhkan saudaranya itu.  Kenyataannya?  Respons Yesus benar-benar di luar dugaan.  "...setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada;"  (ayat nats).  Setelah itu, sesuai dengan waktuNya, Yesus pun datang ke rumah mereka, namun apa yang terjadi?  "...ketika Yesus tiba, didapati-Nya Lazarus telah empat hari berbaring di dalam kubur."  (Yohanes 11:17).

Secara manusia, kedatangan Tuhan Yesus ke rumah Lazarus sudah terlambat, tetapi dibalik itu ada rencanaNya yang luar biasa.