Selasa, 19 Juli 2016

Jujur



[Firman Tuhan]
Minggu, 19 Juni 2016
Pdt. Markus Suprapto

J
osh hidup dengan ayahnya yang bekerja sebagai tukang kayu. Josh sepulang sekolah selalu membantu ayahnya untuk bekerja. Atas bantuannya josh mendapatkan hadiah dari ayahnya, ia mendapatkan sebuah mainan dari ayahnya, mainan yang bagus karena terbuat dari kayu yang sangat bagus dan mahal. Lalu suatu hari ia melakukan hal yang ceroboh, ia menjatuhkan palu besar dan menimpa mainannya tersebut. Dan mainannya pecah dan rusak. Josh sedih, ia berusaha untuk memperbaiki mainannya tersebut. Josh sangat ketakutan, karena josh tau kalau mainan ini dibuat oleh ayahnya dengan penuh kasih sayang. Tiba-tiba ayahnya datang, ia gugup sekali didepan ayahnya. Ayahnya bertanya “kenapa josh ?? kamu begitu gugup”. Josh menjawab katanya “ayah maafkan josh, josh telah merusak mainan yang ayah buatkan untuk josh. Josh gugup karena takut ayah marah sama josh. Maafin josh ayah.” Ternyata respon ayahnya tidak seperti yang josh bayangkan. Ternyata ayahnya tidak marah kepada josh, ayahnya menghargai kejujuran yang josh sampaikan. Ayahnya bangga karena josh adalah anak yang jujur.

Mikha 7 : 2-6
(2) Orang saleh sudah hilang dari negeri, dan tiada lagi orang jujur di antara manusia. Mereka semuanya mengincar darah, yang seorang mencoba menangkap yang lain dengan jaring. (3) Tangan mereka sudah cekatan berbuat jahat; pemuka menuntut, hakim dapat disuap; pembesar memberi putusan sekehendaknya, dan hukum, mereka putar balikkan! (4) Orang yang terbaik di antara mereka adalah seperti tumbuhan duri, yang paling jujur di antara mereka seperti pagar duri; hari bagi pengintai-pengintaimu, hari penghukumanmu, telah datang, sekarang akan mulai kegemparan di antara mereka! (5) Janganlah percaya kepada teman, janganlah mengandalkan diri kepada kawan! Jagalah pintu mulutmu terhadap perempuan yang berbaring di pangkuanmu! (6) Sebab anak laki-laki menghina ayahnya, anak perempuan bangkit melawan ibunya, menantu perempuan melawan ibu mertuanya; musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.

Firman Tuhan tersebut digenapi saat-saat ini.  Seseorang yang hidup benar dan jujur sudah sulit ditemukan saat-saat ini. Maka kita sebagai Anak Allah harus hidup benar dan jujur ketika hidup ditengah-tengah dunia. Hidup jujur sudah ditulis dialkitab sejak zaman bangsa israel dalam 10 Hukum Allah yaitu Jangan bersaksi dusta. Jujur dapat diartikan sebagai perbuatan yang tidak bohong, tidak curang, perbuatan yang dilakukan dengan tulus hati.

Ayat 4 berkata, hidup orang jujur akan disingkirkan dan dipisahkan dari hidup orang duniawi. Dan ayat 5 berkata, jangan terpengaruh dengan sekelilingmu, kita percaya yang menentukan hidup kita adalah Tuhan, bukan manusia lain. Jangan takut ketika orang lain menghindari kita, benci kepada kita ketika kita berbuat jujur. Karena sudah difirmankanNYA kalau hidup kita harus JUJUR. Manfaat kita hidup jujur adalah :
1.      Akan mempunyai perasaan yang tenang dan enak.
2.      Pasti akan mendapatkan berkat Tuhan.
3.      Selamat dari bahaya, hidup aman.
4.      Disukai banyak orang.
5.      Kita akan menjadi orang yang dipercaya.

Jujur dalam hal apa ?
1.      Jujur dalam hal perkataan
Ayub 37-39 diceritakan Ayub yang sedang  mengalami penderitaan pernah mengatakan hal-hal buruk kepada Tuhan dan dirinya yang membuat dirinya tambah menderita. Kemudian Ayub menyadari hal tersebut dan meminta ampun kepada Tuhan kemudian Tuhan puluihkan hidup ayub. Jujur dalam perkataan berbicara soal “Ya katakan ya, tidak katakan tidak”
2 Timotius 3 : 1-2
(1) Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. (2) Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,
Kita sebagai orang kristen tidak suka membual, atau kata lain berbohong, tidak jujur dalam perkataan, tetapi gunakan perkataan kita untuk memuliakan Tuhan.
2.      Jujur dalam perbuatan
Kolose 3 : 23
(23) Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Semua hal yang kita kerjakan harus dilakukan untuk Tuhan. Ketika kita melakukan pekerjaan dan mendapatkan prestasi dari hasil kerja kita maka secara langsung Tuhan dipermuliakan ditempat kita bekerja. Kita akan menjadi pertanyaan bagi banyak orang, “Siapa sih yang kerjanya bagus itu? O.. dia orang Kristen ya, pantes kerjaannya bagus. Anaknya siapa dia?” Orang tua kita juga akan bangga atas prestasi kita. Dan ketika kita dapat pujian tersebut janganlah membuat kita sombong. Karena sifat yang dimilki semua orang adalah ingin dipuji. Belajarlah tetap rendah hati.
3.      Jujur dalam hal berkat Tuhan
Jujur dalam hal mengelola berkat Tuhan yang kita dapatkan. Jujur dalam hal keuangan. Segala sesuatu yang kita terima dan dapatkan adalah hal yang Tuhan beri dan Tuhan percayakan kepada kita.

Marilah kita bersama-sama belajar untuk hidup jujur agar kita sama-sama mendapatkan berkat Tuhan. Jadikan JUJUR menjadi pola hidup kita. Jujur dalam hal keuangan juga, persepuluhan. Karena persepuluhan adalah haknya Tuhan. Jika kita tidak berikan, berarti kita mencuri haknya Tuhan. Ketika kita jujur dalam hal persepuluhan, maka perbendaharaan Tuhan akan dibukakan bagi kita.

Tuhan Yesus Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar