[Firman Tuhan]
Rabu, 1 Juni 2016
Pdt. Markus Suprapto
BERKAT GANDA
Yeremia 17 : 14
“Sembuhkanlah aku, ya
TUHAN, maka aku akan sembuh; selamatkanlah aku, maka aku akan selamat, sebab
Engkaulah kepujianku!”
S
|
etiap orang pasti pernah mengalami keadaan yang buruk. Ketika kita dalam
keadaan lemah, tidak berdaya, terlebih kita tidak tahu apa yang harus diperbuat
untuk menentukan langkah dalam menghadapi masalah, Tuhan menegur kita untuk
kita berserah kepadaNYA. Berserah dalam arti bukan diam dan menunggu pertolongan
Tuhan, tetapi kita aktif dalam mencari Tuhan, untuk memohon kepadaNYA. Seperti
dalam halnya cerita 10 orang yang terkena penyakit kusta. Baca Lukas 17 : 11 - 19.
Disitu diceritakan bagaimana mereka punya usaha untuk aktif mencari Tuhan.
Tetapi ada perbedaan dari antara mereka. Ada yang mendapatkan berkat kesembuhan
saja, seperti yang dialami oleh 9 orang kusta. Tetapi ada 1 orang yang
mendapatkan berkat ganda, yaitu dia yang datang menemui Yesus untuk
berterimakasih kepadaNYA. Seperti firman Tuhan dalam Yeremia 17 : 14, orang
tersebut mendapatkan berkat ganda yaitu : KESEMBUHAN dan KESELAMATAN. Sembuh
dari penyakit ketika ia menurut akan apa yang difirmankan Tuhan dan mendapatkan
keselamatan (Lukas 17 : 19).
Satu hal yang harusnya menjadi motivasi kita, kita datang kepada Tuhan
bukan mencari berkatNya saja tetapi carilah DIA, cari wajahNYA, karena DIAlah
yang empunya semua berkat. Seperti pujian yang Grezia Epiphania nyanyikan ;
DihadiratMu kusujud
menyembah
Kucari wajahMu dan bukan
berkatMu
Kau yang maha tahu
dalamnya hatiku
Tiada yang lain seperti
diriMu
Seperti pujian tersebut, kalau kita datang kepadaNYA tidak untuk mencari
berkat saja, tetapi mencari sosok Tuhan Yesus yang baik, maka semua yang kita
butuhkan pasti akan diberikan kepada kita semua. Tetapi hal seperti ini perlu
adanya sebuah ketaatan kalau berkat ganda mau menjadi bagian kita. Ketaatan ada
3 hal :
1.
Ketaatan sesaat, yaitu ketaatan ketika kita benar-benar
butuh tangan Tuhan untuk menolong, dan ketika Tuhan sudah menolong, kita sudah
melupakan Tuhan. Dan ketika dalam masalah kita datang lagi dan minta
pertolonganNYA. Setelah ditolong, sudah lupa kepada Tuhan. Dan seperti itu saja
kehidupannya.
2.
Ketaatan yang setengah-setengah, contohnya seperti Yunus,
ia taat kepada Tuhan untuk pergi ke kota Niniwe, tetapi setelah ia mendapatkan
informasi tentang kota tersebut, ia takut dan melalaikan perintah Tuhan. Tetapi
ia ditegur Tuhan. Jadi ketaatan ini hanya diawalnya saja, ketika melihat
kenyataan, iman dan ketaatannya mulai hilang.
3.
Ketaatan yang semu, yaitu ketaatan yang dilakukan hanya
untuk terlihat oleh orang lain, sehingga orang lain terkagum-kagum akan
ketaatannya, dan ketaatan ini hanya dibuat-buat. Bukan ketaatan yang
sungguh-sungguh.
Marilah kita belajar untuk taat kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh dan
sepenuh hati, dalam keadaan apapun kita mau taat kepada Tuhan, maka berkat
ganda akan menjadi bagian kita. Amin.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar